[ Fiqh Madzhab ] Sedikit meluruskan masalah AQIQOH.
@ Aqiqoh itu wajib dilakukan oleh orang tua.
Dalam madzhab syafi'iy aqiqoh hukumnya SUNNAH,memang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ، تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ، وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى
Setiap anak tergadai dengan aqîqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, digunduli, dan diberi nama [HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
Hadits diatas memang seperti ada tanbīh bahwa jika si anak tidak di aqiqohin maka sang anak tergadai,sebahagian ulama (imam Ahmad) mentafsirkan makna tergadai adalah si anak tidak akan memberi syafaat kepada orang tuanya.
Berlandaskan hadits diatas ada beberapa ulama seperti imam Alhasanul bashriy dan imam laits berpendapat kalau itu wajib,namun menurut ulama Asy-Syafi'iyyah kalau pun hadits diatas menunjukkan kalau aqiqoh wajib maka sesungguhnya hukum kewajiban aqiqoh dipalingkan kepada makna sunnah,dalil yang memalingkannya :
من أحب أن يعق عن ولده فليفعل
"Barangsiapa yang suka/ingin meng-aqiqohin anaknya maka dipersilahkan (H.R Abu Daud)
@Hewan Qurban untuk anak lelaki itu harus 2 kambing sedang anak perempuan 1 kambing.
Dalam madzhab kembing yang disembelih untuk anak lelaki boleh 1 kambing,namun afdholnya 2 kambing untuk anak lelaki,dalil bahwa aqiqoh anak lelaki boleh dengan 1 kambing adalah hadits :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَّ عَنِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ كَبْشًا كَبْشًا
Sesungguhnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaqiqahi al-Hasan dan al-Husein dengan masing-masing seekor kambing kibas. [HR Abu Dawud]
Berkata Al-imam Sa'id bin muhammad Ba'isyan rohimahullah.
ويجزئ في أصل السنة شاة....عن الذكر
"Didalam asal sunnah menyembelih 1 ekor domba untuk anak lelaki itu cukup [Busytol Karīm,hal 708,Darul Minhaj]
@ Aqiqoh itu harus dihari ke 7 kalau msh sibuk boleh dihari ke 14 atau dihari 21,jika setelah itu belum di aqiqohin maka tidak perlu aqiqoh lagi.
Dalam madzhab waktu kesunnahan meng-aqiqohin itu dari sejak dilahirkan sampai dia baligh,ini bagi yang mampu tapi sengaja mengakhirkan.
Al-mam Sa'īd Ba'isyan menyebutkan adapun yang tidak mampu menyembelih kambing dan ketidak mampuannya melewati 60 hari maka orang tuanya yang tidak mampu tidak dituntut untuk meng-aqiqohin anaknya tersebut.[Lihat busyrol Karīm,hal 707,Darul Minhaj]
BARAKALLAHU FĪKUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar