SYAIKH TAQIYUDDIN AN-NABHANI MENDEPAK MU'AWIYYAH DARI JAJARAN SHAHABAT?
Beberapa pihak beranggapan bahwa Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani tidak memasukkan Mu'awiyyah bin Abi Sufyan sebagai shahabat Nabi صلى الله عليه وسلم lantaran kutipan dari Syakhshiyyah Islamiyyah jilid I berikut:
ومثلا قد يقال معاوية بن أبي سفيان رأى الرسول صلى الله عليه وسلم واجتمع به، وكل من رأى الرسول صلى الله عليه وسلم واجتمع به صحابي، فالنتيجة معاوية بن أبي سفيان صحابي، وهذه النتيجة خطأ.
"Misalnya kadang dikatakan: Mu'awiyah bin Abi Sufyan pernah melihat dan bertemu dengan Rasul صلى الله عليه وسلم. Dan setiap orang yang pernah melihat dan bertemu dengan Rasul صلى الله عليه وسلم adalah shahabat, maka konklusinya Mu'awiyyah bin Abi Sufyan adalah shahabat. Konklusi spt ini salah."
Demikianlah potongan kutipan tsb. Dan kalau hanya mengutip kutipan tsb semata, memang tidak dipungkiri bahwa Syaikh Taqiyuddin tidak memasukkan beliau sebagai shahabat. Namun, kalau kita melihat lebih utuh kutipan tsb, maka akan lain lagi ceritanya. Coba kita perhatikan bersama kutipan yang lebih utuhnya,:
ومثلا قد يقال معاوية بن أبي سفيان رأى الرسول صلى الله عليه وسلم واجتمع به، وكل من رأى الرسول صلى الله عليه وسلم واجتمع به صحابي، فالنتيجة معاوية بن أبي سفيان صحابي، وهذه النتيجة خطأ. فليس كل من رأى الرسول صلى الله عليه وسلم واجتمع به صحابيا وإلا لكان أبو لهب صحابيا، بل صحابي هو كل من تحقق فيه معنى الصحبة كأن غزا مع الرسول صلى الله عليه وسلم غزوة أو غزوتين أو صحبه سنة أو سنتين.
"Misalnya kadang dikatakan: Mu'awiyah bin Abi Sufyan pernah melihat dan bertemu dengan Rasul صلى الله عليه وسلم. Dan setiap orang yang pernah melihat dan bertemu dengan Rasul صلى الله عليه وسلم adalah shahabat, maka konklusinya Mu'awiyyah bin Abi Sufyan adalah shahabat. Konklusi spt ini salah. Karena tidak semua orang yang melihat dan bertemu dengan Rasul صلى الله عليه وسلم adalah shahabat, alasannya jika demikian (definisinya) maka Abu Lahab adalah shahabat. Padahal shahabat adalah setiap orang yang terpenuhi di dalam dirinya makna shuhbah seperti dia pernah berperang bersama Rasul صلى الله عليه وسلم dalam satu atau dua kali peperangan atau dia yang senantiasa menemani dan melazimi (menyertai secara intens) beliau selama satu atau dua tahun lamanya."
Dengan melihat fakta Mu'awiyyah bin Abi Sufyan kemudian dinilai dengan standar definisi yang dipegang oleh Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani tsb maka akan kita dapati dengan jelas bahwa Mu'awiyyah bin Abi Sufyan tegas termasuk salah seorang shahabat Nabi صلى الله عليه وسلم. Beberapa bukti yang menunjukkan hal tsb adalah sebagai berikut:
Pertama, beliau masuk Islam di tahun ke 8 Hijrah pada peristiwa Fath Makkah dan setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadikannya salah satu penulis wahyu. Ini artinya beliau senantiasa melazimi (menemani intensif) Rasulullah صلى الله عليه وسلم lebih dari satu atau dua tahun. Dan kalau melihat tahun wafatnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم, yakni tahun ke 11 Hijrah, artinya Mu'awiyyah telah melazimi beliau selama 3 tahun. Apalagi kedudukan beliau sebagai salah satu katib (penulis wahyu) nya Rasulullah صلى الله عليه وسلم, semakin menguatkan ke-shuhbah-an beliau dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Kedua, beliau pernah berperang bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam tiga peperangan sekaligus, yakni perang Hunain, Perang Thaif, dan Perang Tabuk.. Fakta ini bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi syarat definisi yang dipegang oleh ulama ushul yang Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani berada di dalamnya.
Dengan demikian, ditinjau dari sisi manapun, baik sisi shuhbah dan sisi gahzwunnya beliau, maka jelas sekali Mu'awiyyah bin Abi Sufyan adalah shahabat Nabi صلى الله عليه وسلم. Adapun tentang konklusi logika mantiq di atas, hanya menunjukkan bahwa premis yang salah berkonsekuensi pada kesimpulan (konklusi) yang salah. Coba seandainya premis-premis tsb diganti dengan premis yang benar, maka konklusinya pun menjadi benar. Misalnya sbb:
Premis pertama, Mu'awiyyah senantiasa melazimi Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan pernah berperang bersamanya.
Premis kedua, setiap orang yang melazimi Rasulullah صلى الله عليه وسلم atau pernah berperang bersamanya adalah shahabat.
Konklusinya, Mu'awiyah bin Abi Sufyan adalah shahabat.
Demikianlah penjelasan sederhananya, semoga bisa dipahami oleh semua. Radliyallahu Mu'awiyyah bin Abi Sufyan.
Abdulbarr
200619
===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar